Dawn of the Planet of the Apes, adalah sebuah film yang berkisah mengenai pertempuran antara ras manusia dengan kera-kera cerdik. Film ini sukses merebut posisi puncak box office dan mendulang banyak pujian. Segala aspek dalam film ini dianggap mampu menghadirkan nuansa yang begitu nyata kepada penonton. Meski demikian, film ini tak juga lepas dari kritikan. Film ini dianggap akan membuat aktor tak lagi dibutuhkan dimasa depan. Berikut ini 5 alasan mengapa film ini dianggap membuat para aktor merasa terancam.
Visual efek dalam film Dawn of the Planet of the Apes ditangani oleh Weta Digital. Weta Digital adalah sebuah perusahaan pembuat spesial efek yang pertama kali melejit berkat trilogi The Lord of the Rings. Melihat hasil karya Weta Digital yang begitu fantastis, Dawn of the Planet of the Apes kemudian memutuskan untuk menggunakan jasa perusahaan tersebut dan meminta mereka untuk memberikan kemampuan terbaiknya.
Hasilnya sungguh luar biasa. Memanfaatkan para aktor yang ditempeli sensor disekujur tubuhnya, Weta digital berhasil menampilkan tampilan yang begitu nyata dari aksi Caesar dan kawan-kawannya dengan menggunakan make up secara digital. Para aktor hanya "dimanfaatkan" untuk diambil struktur wajahnya saja. Mereka tak tampil di depan layar dan tidak berbicara sama sekali. Hal ini memunculkan anggapan bahwa apapun karakter yang ingin dibuat, maka siapapun aktornya pasti bisa memerankannya.
2. Aktor Tak Lagi Sepenuhnya Perlu Berakting
Andy Serkis, yang "muncul" kembali setelah Rise of the Planet of the Apes, mendapatkan kembali perannya sebagai pemimpin bangsa kera cerdik bernama Caesar di Dawn of the Planet of the Apes. Meski demikian, Serkis mengaku bahwa semua aksinya dalam film ini hanyalah penggambaran digital dan bahkan dia tak perlu terlalu mengeluarkan kemampuannya untuk berakting demi menampilkan karakter yang sempurna. Bahkan ia juga mengakui bahwa aksinya menjadi Gollum di The Lord of the Rings jauh lebih berakting dari pada peran Caesar dalam film Dawn of the Planet of the Apes.
3. Semakin Hebat Akting Sang Aktor, Semakin Mudah Untuk Dipalsukan
Dalam Dawn of the Planet of the Apes, para pemain di balik aksi kera-kera itu membuat banyak sineas yakin bahwa aksi mereka bisa dibuat senyata mungkin. "Semakin jenius aktingnya, maka lebih mudah memalsukannya," ujar salah seorang pengamat film David Christopher Bell. Dalam film arahan Matt Reeves itu, bahkan tidak pernah dibutuhkan waktu yang lama untuk make up dan mengatur lokasi. Jika ada pengambilan gambar yang dirasa masih kurang sedikit sempurna, tak perlu lagi ada pengambilan ulang adegan tersebut, hanya dibutuhkan iPad atau gadget sejenis untuk menutupi kekurangan syuting itu.
4. Karakter Digital Lebih Bagus Daripada Aktor
Jika kita melihat film-film jaman dulu, seperti Space Jam, maka kita hanya akan disuguhi dengan karakter digital yang pas-pasan. Namun seiring perkembangan teknologi, efek visual menjadi semakin canggih dan menakjubkan. Setidaknya sejak kemunculan trilogi The Lord of the Rings dengan karakter bernama Gollum, para karakter digital mulai nampak begitu nyata dalam sebuah film.
Dalam film Dawn of the Planet of the Apes, para karakter visual ini semakin tampak mempesona. Semua orang memuji "akting" Caesar dan teman-temannya. Banyak orang menjatuhkan air mata karena mimik wajah kera-kera cerdik ini yang sangat manusiawi. Segala gerak wajah mereka mulai dari gerakan mulut, telinga sampai alis yang naik-turun terllihat begitu alami.
5. Kera-kera yang Pantas Dapat Oscar
Akting memukau para kera virtual di film Dawn of the Planet of the Apes menimbulkan guyonan diantara para kritikus film bahwa para kera dalam film tersebut pantas mendapatkan Piala Oscar. Hampir semua orang yang menonton mengakui kalau kera bernama Caesar yang 'digerakkan' oleh Andy Serkis menampilkan emosi yang lebih dalam daripada aktor manusia yang berdiri di sebelahnya.